CALON IBU
Kontraksi Braxton Hicks (lihat disini) menjadi lebih teratur, puncak rahim rasanya seperti menegang dan kemudian bergerak menjalar ke bawah untuk kemudian menjadi rileks. Sebagian besar ibu mencemaskan kontraksi yang teratur dan semakin kuat ini sebagai tahap nyeri persalinan. Namun hal ini jarang sekali terjadi karena biasanya kontraksi tidak menetap. Yang perlu diperhatikan adalah bila ketuban Anda pecah. Jika demikian, Anda harus segera ke dokter.INDERA PENGECAP
Bayi Anda pada saat ini telah memiliki bakal indera pengecap. Bahkan ada fakta yang menunjukkan bahwa si kecil sudah dapat mengambil dan mencicipi rasa dari cairan amnion, terutama rasa makanan yang Anda sukai dan Anda makan setiap hari.
PANJANG DAN BERAT BAYI
Panjangnya sekitar 32 cm (12,8 inchi) dan berat badannya sekitar 2250 gram (hampir 5 pon).
BAYI ANDA
Rambut bayi Anda akan semakin menebal walaupun warnanya mungkin tidak akan sama dengan warna rambutnya setelah ia semakin besar. Pada saat yang bersamaan, lanugo masih meliputi seluruh tubuhnya dan menghasilkan verniks yang semakin kental (lihat disini).
Kelenjar adrenalnya memproduksi hormon steroid (suatu substansi mirip androgen yang akan menstimulasi laktasi) 10 kali lebih banyak daripada orang dewasa normal, dan ukuran kelenjarnya sama dengan anak remaja. Kelenjar ini akan menghilang saat bayi lahir nanti. Sementara itu, bayi Anda memperoleh kalsium dari tubuh Anda dengan cara menguraikannya dari tulang.
Bila Anda melahirkan pada saat ini, maka bayi Anda akan disebut janin kurang bulan dan bukan premature. Perbedaannya adalah pada kematangan janin terutama kematangan paru. Bayi kurang bulan telah memiliki paru yang berkembang, sehingga bisa jadi tidak memerlukan perawatan ICU. Dokter Anda dapat mengetahui kematangan paru dengan mendeteksi kadar surfaktannya melalui tes amniosintesis. Namun tes ini hanya dilakukan bila terdapat kecenderungan persalinan lebih awal sehingga dapat disiapkan penanganan yang tepat.
Sumber: MacDougall, dr. Jane. 2003. KEHAMILAN Minggu demi Minggu. Penerjemah: dr. Nina Irawati. Erlangga: Jakarta.
0 komentar:
Post a Comment