Seorang pria memiliki peluang besar untuk mempunyai anak jika panjang ekor spermanya seragam. Para ahli mengatakan, ekor sel sperma yang panjang ini memudahkan bergerak menuju ovum untuk melakukan pembuahan.
Berdasarkan studi yang dilakukan peneliti dari Brown University, Rhode Island, Amerika, sperma dengan ekor panjang yang sama lebih mampu berjalan menuju ovum dibanding sperma dengan panjang ekor yang berbeda.
Dalam studinya, peneliti menghitung semen 103 pria yang mendatangi klinik kesuburan Sheffield Teaching Hospital NHS Foundation Trust. Mereka menemukan, semakin beragam variasi panjang sperma, semakin rendah konsentrasi sperma yang berpindah tempat. Variasi dalam panjang ekor sperma ditemukan sebagai faktor paling krusial bagi kesuburan.
Hasil studi yang dipimpin James Mossmon ini dipublikasikan dalam jurnal Human Reproduction. "Ukuran panjang sperma bisa menyediakan informasi berharga pada fungsi testis dan efisiensi spermatogenesis," kata peneliti dalam jurnal tersebut, sebagaimana dilansir dari Daily Mail, Selasa, 18 Desember 2012.
Disebutkan, temuan ini adalah potongan lain dari teka-teki yang menjelaskan mengapa hanya satu persen dari 300 juta sperma yang dikeluarkan pria saat orgasme, sementara yang sampai ke sel telur lebih sedikit lagi. Temuan ini menambah pemahaman mengapa sebagaian pasangan berjuang untuk mempunyai anak.
Di Inggris, sekitar satu dari enam pasangan kesulitan memiliki anak, atau sekitar 3,5 juta pasangan. Terhadap pasangan yang mengalami kesulitan memiliki anak, disarankan berkonsultasi ke dokter jika para istrinya tidak hamil setelah satu tahun berusaha. Atau lebih cepat dari itu jika perempuan telah memasuki usia 35 tahun.
DAILY MAIL | AMIRULLAH
Source.
0 komentar:
Post a Comment