Wednesday, December 19, 2012

Apa Efeknya Kalau Bayi Kurang Tidur?

Posted by triebara | 9:25 AM Categories:

Dok. Thinkstock
Tidur adalah waktunya untuk beristirahat. Tetapi tahukah Anda kalau tidur bagi bayi bukan hanya untuk istirahat? Berkualitas atau tidaknya tidur pada bayi akan memengaruhi perkembangannya.

Dijelaskan dr. Rosilana Dewi Roeslani Sp.A(K), waktu bayi bangun lebih sedikit dari pada waktu tidurnya. Waktu tidur yang dibutuhkan seorang bayi kurang lebih sekitar 16 - 20 jam per hari. Bayi berumur 0 - 4 bulan membutuhkan waktu tidur yang lebih panjang.


Saat tidur, ada dua fase yang dialami bayi yaitu Rapid Eye Movement (REM) dan non-Rapid Eye Movement (non-REM). Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo itu menjelaskan ketika dalam fase REM terekam kerja otak sangat aktif, berbeda dengan fase non-REM. Fase non-REM adalah fase seseorang benar-benar tertidur pulas. Masing-masing fase memiliki manfaat, khususnya pada bayi.

Dalam tidur yang lelap atau non-REM tubuh bekerja untuk menghasilkan Growth Hormon (hormon pertumbuhan) untuk pertumbuhan dan perbaikan sel-sel yang rusak. "Dalam deep sleep atau non-REM akan dikeluarkan hormon pertumbuhan atau Growth Hormon. Hormon pertumbuhan berguna untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak. Selain hormon pertumbuhan akan dikeluarkan juga hormon prolaktin dan kortisol," ujar dr. Rosi saat ditemui di Djakarta Theater Building, Jakarta Pusat, Selasa (12/6/2012)

Selain itu pada fase non-REM, bayi juga belajar untuk mengenal suara atau elusan dari ibu. Tak hanya itu saja, selama fase non-REM terjadi penggabungan protein yang berguna untuk mengganti sel-sel yang rusak. Penggabungan protein tersebut juga bermanfaat untuk menyembuhkan luka. Apabila bayi Anda kurang tidur maka ketahanan tubuh akan menurun karena ada gangguan dalam pembentukan beberapa protein.

Sedangkan tidur pada fase REM berperan dalam perkembangan otak bayi dalam mengingat gerakan motoris dan menguatkan daya ingat. Sehingga ketika bayi kurang tidur, dapat mengganggu proses belajar serta kemampuan berpikirnya.
Source.

0 komentar:

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube