Wednesday, December 26, 2012

Induksi Persalinan

Posted by triebara | 7:58 PM Categories:
Bila persalinan dimulai dengan bantuan atau diinduksi dan bukan dimulai secara spontan, maka persalinan tersebut disebut persalinan terinduksi. Anda sebaiknya hanya diinduksi atas alasan medis karena Anda atau bayi Anda berada dalam bahaya. Hal ini dilakukan bila Anda menderita pre-eklamsia, diabetes, atau bila plasenta Anda tidak memberikan suplai yang mencukupi kebutuhan nutrisi bayi. Dokter Anda mungkin juga akan menginduksi persalinan bila kehamilan Anda lebih bulan (lihat: Hamil lebih bulan). Anda mungkin akan lebih senang mendiskusikan beberapa alternatif cara induksi persalinan dengan dokter atau bidan Anda.
DRIP OKSITOSIN
Merupakan metode induksi persalinan yang sering dipergunakan. Cairan drip dimasukkan ke dalam selang infus melalui vena tangan yang kemudian difiksasi.

OKSITOSIN

Adalah hormon alami yang dihasilkan oleh tubuh Anda, yang akan menyebabkan kontraksi dari rahim. Anda dapat memakai bentuk sintetik dari oksitosin yang biasanya bernama dagang Sintosinon dan diberikan secara infuse drip (tetes infus). Bentuk sintetik ini dapat menyebabkan timbulnya kontraksi secara mendadak dan lebih hebat dibanding biasanya. Oleh karena itu, bila persalinan Anda diinduksi oleh oksitosin, Anda juga membutuhkan tambahan obat penghilang nyeri (lihat: Penghilang nyeri persalinan).

SUPPOSITORIA DAN PROSTAGLANDIN VAGINAL

Obat ini diberikan dengan cara dimasukkan ke dalam vagina dan akan melunakkan mulut rahim sehingga mulut rahim akan mulai menipis serta melebar. Dengan demikian tahap pertama persalinan akan dimulai.
Suppositoria prostaglandin ini akan menstimulasi produksi prostaglandin alami tubuh yang akan menyebabkan rahim Anda berkontraksi. Penggunaan suppositoria dan gel sama amannya, dan pergerakan Anda tidak perlu dibatasi setelah 30 menit sesudahnya. Dengan demikian, Anda dapat berjalan-jalan setelah obat dimasukkan. Hal ini juga akan membantu kelancaran persalinan.

PEROBEKAN KANTONG AMNION SECARA BUATAN (AMNIOTOMI)

Amniotomi dilakukan dengan memasukkan alat berupa plastik dengan kait tajam di ujungnya ke dalam vagina dan menembus mulut rahim. Kait tersebut akan digunakan untuk merobek kantong amnion sehingga seluruh cairannya keluar. Prosedur ini tidak akan menimbulkan nyeri, karena kantong amnion tidak memiliki ujung saraf, hanya saja pasien akan merasa kurang nyaman. Saat seluruh cairan keluar, tekanan pada rahim Anda akan berubah. Kepala bayi Anda akan turun ke rongga panggul dan menekan langsung ke mulut rahim. Hal ini akan memicu jalannya proses persalinan. Bila prosedur amniotomi tidak menginduksi persalinan, maka Anda mungkin membutuhkan obat-obatan untuk menginduksi persalinan (lihat bahasan sebelumnya), karena sat ini bayi Anda tidak lagi terlindungi dalam kantong amnion dan beresiko terkena infeksi melalui mulut rahim.
Sumber: MacDougall, dr. Jane. 2003. KEHAMILAN Minggu demi Minggu. Penerjemah: dr. Nina Irawati. Erlangga: Jakarta.

0 komentar:

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube