Tuesday, January 22, 2013

Check Up Pra Kehamilan, Apa Saja?

Posted by triebara | 1:21 PM Categories:
Kehamilan merupakan hal yang paling dinanti-nanti pasangan setelah proses pernikahan, baik yang baru saja menikah maupun yang telah lama menikah namun belum diamanahi momongan. Mungkin Anda pernah mendengar istilah check up pra kehamilan. Apa itu? Check up pra kehamilan merupakan beberapa test yang bisa dilakukan pasangan yang menginginkan kehamilan, namun test tersebut dilakukan sebelum terjadi kehamilan-meski ada beberapa test yang juga dilaksanakan ketika sedang hamil. Nah, apa sajakah it?
Berikut ini berbagai jenis pemeriksaan chek up pra kehamilan seperti yang dilansir dari ayahbunda.co.id, yang bisa Anda mintakan ke dokter.


  • Pemeriksaan darah rutin. Yang diperiksa meliputi kadar hemoglobin, hematokrit, sel darah putih (leukosit) dan faktor pembekuan darah (trombosit). Lewat pemeriksaan ini dapat diketahui apakah Anda mengalami anemia, infeksi, atau gangguan faktor pembekuan darah.
  • Golongan darah dan Rhesus. Setiap orang terlahir dengan golongan darah (A,B, AB, atau O) dan faktor Rhesus (+) atau (-). Sekitar 90% perempuan Asian memiliki Rhesus (+). Masalah akan timbul bila ibu memiliki Rhesus (-) dan ayah memiliki Rhesus (+), sementara si janin memiliki Rhesus (+). Janin Rhesus (+) pada ibu Rhesus (-) akan menimbulkan inkompatibilitas Rhesus yang bisa mengakibatkan kematian pada janin. Dengan mengetahui Rhesus sebelum hamil, dokter Anda dapat segera mengatasinya.


  • Hepatitis B (HBsAg). Hepatitis B merupakan penyakit yang ditularkan melalui darah dan kontak seksual. Bisa HBsAg Anda (-), Anda dapat menjalankan vaksinasi yang diberikan 3x sebelum Anda hamil. Penyuntikan dilakukan 3 kali untuk memastikan kadar antibodi yang terbentuk cukup dan bertahan seumur hidup. Sedangkan bila HBsAg Anda (+), Anda tidak boleh melakukan vaksinasi tetapi bayi Anda harus segara divaksinasi setelah lahir.


  • TORCH. Singkatan dari Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes Simplex Virus. Infeksi TORCH sebaiknya diketahui sebelum Anda memutuskan memiliki anak, karena infeksi saat kehamilan dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir prematur, atau bahkan kelainan bawaan pada bayi.


  • Gula darah. Periksa gula darah dilakukan sewaktu puasa dan tidak puasa. Kedua pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa apakah Anda mengidap diabetes mellitus, atau setidaknya memiliki kelainan yang dapat berkembang menjadi diabetes mellitus, seperti intoleransi glukosa.


  • VDRL. Pemeriksaan VDRL (Veneral Diseases Research Laboratory) merupakan screening untuk sifilis, penyakit kelamin yang ditularkan melalui hubungan seksual. Janin yang terinfeksi dapat mengalami gejalanya saat lahir atau beberapa bulan setelah lahir. Gejalanya berupa pembesaran hati dan limpa, kuning, anemia, lesi kulit, pembesaran kelenjar getah bening dan gangguan sistem saraf. Pengobatan terhadap sifilis sebelum kehamilan bisa mencegah bayi terkena kongenital.


  • Urinalisis lengkap. Pemeriksaan urin berguna untuk mengetahui infeksi saluran kemih dan adanya darah, protein, dilirubin atau gula dana urin yang menunjukkan adanya penyakit tententu.


  • Analisa kromosom. Perlu dilakukan terutama bila ada riwayat di keluarga Anda atau pasangan yang mengalami kecacatan secara genetika, seperti down syndrome, thalassemia dan hemofilia. Untuk mengetahuinya, Anda dan pasangan bisa memeriksakan sample darah masing-masing di laboratorium khusus genetika (di Jakarta terdapat Lembaga Genetika eijckman).
Nah, itulah pemeriksaan yang bisa dilakukan sebelum Anda hamil. Namun demikian, konsultasikan dengan dokter Anda jika ingin melakukan pemeriksaan tersebut. Semoga info ini bermanfaat bagi yang tertarik ingin tahu perkembangan bayi Anda dalam kandungan dari minggu ke minggu, silakan bisa simak artikelnya di blog ini mulai dari Fertilisasi. HAPPY READING! (^_^)

0 komentar:

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube