Wednesday, January 9, 2013


Para ilmuwan menemukan bahwa ASI (air susu ibu) mengandung lebih banyak spesies bakteri lebih dari 700 jenis dibandingkan dengan yang biasa ditemukan. Dari temuan ini juga diketahui bahwa ASI dari ibu yang kelebihan berat badan dan melahirkan lewat operasi caesar terencana ternyata mengandung jenis bakteri lebih sedikit. Sedangkan ibu yang melahirkan secara caesar yang tidak direncanakan memiliki komposisi bakteri yang sama dengan yang melahirkan secara normal.
Ibu menyusui
Bakteri ini sangat penting untuk perkembangan sistem kekebalan tubuh, bisa menurunkan risiko terjadinya alergi, asma, dan penyakit autoimun lainnya," kata peneliti Mar'a Carmen Collado, dari Institute of Agrochemistry and Food Technology. Ia meniliti bersama rekannya, Alex Mira, dari the Higher Public Health Research Center, di Spanyol, seperti dikutip situs LiveScience 4 Januari 2013.


Peran utama bakteri memang belum jelas, tetapi keragaman mikroba ini bisa membantu bayi untuk mencerna susu atau meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi. Investigasi lebih jauh diperlukan untuk membantu strategi nutrisi untuk para bayi yang tidak mendapatkan ASI.

Untuk studi yang hasilnya dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition ini, para ilmuwan meneliti kolostrum dan ASI dari usia satu hingga enam bulan setelah kelahiran. Ternyata, sampel ASI yang digunakan mengandung bakteri yang biasanya ditemukan di dalam mulut seperti Veillonella, Leptotrichia, dan Prevotella.

"Kami belum dapat menjelaskan bagaimana bakteri ini berkoloni di dalam mulut bayi atau apakah bakteri dari ASI masuk ke dalam susu dan mengubah komposisinya," ucap peneliti.
Source.

0 komentar:

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube